Orang Tiongkok kuno menabuh drum pada malam tahun baru China untuk
mengusir roh jahat tahun lama. Pada zaman kuno diyakini ada binatang
buas yang dikenal sebagai Nian ("Tahun") yang akan makan apa pun, dan
setiap hari akan mengubah seleranya. Akhirnya pada hari terakhir tahun
itu akan memakan manusia.
Drum digunakan untuk menakut-nakuti agar dia pergi. Kemudian ditemukan
bahwa binatang itu juga takut petasan, sehingga orang akan menyulut
bambu dengan bubuk peledak untuk mengusir "Tahun", yang kemudian
dikembangkan menjadi tradisi menyalakan kembang api pada malam Tahun
Baru China.
Kemudian orang akan menggantung patung kayu persik di pintu mereka,
menyembah Buddha dan Dewa. Dikatakan bahwa ada sebuah gunung di Neraka
dimana pohon persik besar dengan diameter 3.000 mil tumbuh, dan di dalam
pohon itu hidup seekor ayam emas. Pohon ini terletak di dekat pintu
masuk neraka, dan ada dua dewa yang menjaga pintu masuk, satu adalah
bernama Shentu dan yang lainnya adalah Yulei.
Jika Shentu dan Yulei melihat hantu melakukan beberapa hal jahat,
mereka akan mengikat dengan tali danmenjadikan pakan untuk harimau.
Semua hantu di neraka takut kepada Shentu dan Yulei. Jadi orang mengukir
gambar mereka atau nama mereka pada kayu persik dan menempatkan patung
kayu persik di atas pintu mereka untuk mengusir kejahatan.
Para penjaga pintu yang paling terkenal adalah Shentu dan Yulei, namun
setelah dinasti Tang, dua jenderal, Qin Shubao dan Wei Chigong,
ditambahkan sebagai penjaga pintu juga. Legenda mengatakan bahwa Li
Shimin, Kaisar Dinasti Tang, memimpikan hantu menangis di luar kamarnya
setiap malam, maka ia memerintahkan dua jenderal untuk berdiri di dekat
pintunya. Sejak itu ia tidak terganggu oleh hantu.
Keluarga juga bisa mendirikan sebuah "meja langit dan bumi" untuk
menyembah Buddha dan Dewa. Meja langit dan bumi adalah meja sementara
didirikan di tengah-tengah ruang tamu atau di halaman belakang.
Dikatakan bahwa Zao Jun, Dewa Dapur, akan kembali ke langit untuk
melaporkan perbuatan keluarga dekat akhir tahun lunar.
Pada Malam Tahun Baru China, anggota tertua dari keluarga akan terus
melakukan upacara " pertemuan Dewa " di depan meja langit dan bumi.
Setelah membungkuk kepada Dewa anggota keluarga akan berdiri diam-diam
sampai semua dupa dibakar habis, lalu membungkuk lagi. Setelah itu
kembang api akan dinyalakan untuk bertemu Dewa.
Hari-hari ini orang masih menjaga tradisi begadang untuk Tahun Baru
China, menyalakan kembang api, dan seluruh anggota keluarga makan
bersama dan menghibur satu sama lain. Setelah makan malam pada Malam
Tahun Baru China, generasi tua memberikan generasi muda "Uang Tahun
Baru" atau "Uang Sampul Merah", selanjutnya setiap orang membungkus kue
atau membuat kue Tahun Baru bersama-sama.
source : erabaru.net
0 comments:
Kaskus
Only
:ilovekaskus
:iloveindonesia
:kiss
:maho
:najis
:nosara
:marah
:berduka
:malu:
:ngakak
:repost:
:repost2:
:sup2:
:cendolbig
:batabig
:recsel
:takut
:ngacir2:
:shakehand2:
:bingung
:cekpm
:cd
:hammer
:peluk
:toast
:hoax:
:cystg
:dp
:selamat
:thumbup
:2thumbup
:angel
:matabelo
:mewek:
:request
:babyboy:
:babyboy1:
:babymaho
:babyboy2:
:babygirl
:sorry
:kr:
:travel
:nohope
:kimpoi
:ngacir:
:ultah
:salahkamar
:rate5
:cool
:bola
by Pakto
:mewek2:
:rate-5
:supermaho
:4L4Y
:hoax2:
:nyimak
:hotrit
:sungkem
:cektkp
:hope
:Pertamax
:thxmomod
:laper
:siul
:2malu:
:ngintip
:hny
:cendolnya
by misterdarvus
:maintenis:
:maintenis2:
:soccer
:devil
:kr2:
:sunny
Post a Comment